Mengintip Model-model Pembayaran Masa Depan

Monday, July 14th, 2014

Artikel 3

Sejak zaman dahulu, orang sudah melakukan transaksi jual beli. Seiring berjalannya waktu, manusia mulai mencari cara yang lebih praktis dan efisien. Dua tahun terkahir ini, berkembang cara pembayaran yang baru. Pembayaran menggunakan akun virtual pada perangkat ponsel. Layanan ini disediakan baik oleh operator telekomunikasi maupun oleh perusahaan-perusahaan IT ternama, dikenal dengan istilah m-commerce (m untuk mobile). Berikut akan kita lihat overview dari beberapa layanan tersebut.

TAP IZY

Model T-Cash yang lebih terkini. Dengan teknologi RFID, Anda hanya tinggal mendekatkan ponsel Anda (yang berisi SIM Card khusus) ke alat pemindai RFID untuk melakukan pembayaran. Untuk dapat menggunakan layanan Tap-Izy, pelanggan harus menggunakan SIM Card khusus yang sudah dilengkapi dengan RFID. Untuk itu, pelanggan dapat menghubungi kantor pelayanan Telkomsel untuk penggantian kartu dengan kartu khusus Tap-Izy.

M-PESA
Safaricom, sebuah provider telekomunikasi bergerak yang beroperasi di Kenya, dan merupakan salah satu afiliasi Vodafone, mengklaim bahwa mereka adalah provider yang menyediakan layanan mobile money transfer yang pertama di dunia. Nama M-Pesa sendiri diambil dari bahasa Swahili, Pesa, yang berarti uang. Sedangkan m adalah singkatan dari mobile. Tidak beda jauh dari T-Cash, M-Pesa memungkinkan pelanggan yang teregistrasi melakukan cash-in, cash-out, dan pembayaran di merchant-merchant yang ditunjuk oleh Safaricom.

GOOGLE WALLET
Mirip dengan Tap-Izy Telkomsel, Google Wallet adalah sebuah aplikasi yang berjalan di ponsel dengan platform Android, yang menjadikan ponsel Android Anda sebagai dompet virtual. Untuk melakukan pembayaran, Anda tinggal mendekatkan ponsel Anda ke alat pemindai di merchant-merchant yang menerima pembayaran dengan Google Wallet. Bedanya dengan Tap-Izy, adalah Anda dapat memilih apakah akun Google Wallet Anda teregistrasi dengan akun Citi MasterCard atau Anda ingin menggunakan Google Prepaid Card.

FACE CASH
Terlepas dari polemik mengenai siapa sebenarnya yang membuat Facebook pertama kali, paling tidak sekarang Aaron J. Greenspan kini memiliki perusahaannya sendiri, FaceCash. FaceCash adalah layanan yang mirip dengan Google Wallet. Bedanya, FaceCash menggunakan system barcode yang dilengkapi dengan foto wajah Anda yang dipindai dari layar ponsel sebagai metode identifikasi. Layanan ini juga telah berjalan meskipun baru dapat digunakan di Amerika Serikat saja. Anda dapat menggunakannya melalui ponsel-ponsel berbasis Android, Blackberry, iPhone, bahkan iPad, dan ponsel-ponsel lainnya yang memiliki web browser.

Dengan perkembangan ini, maka perekonomian dan bisnis di seluruh dunia pun dalam sepuluh tahun ke depan akan berubah. Akan ada lebih banyak uang virtual yang beredar di seluruh dunia, dan alirannya akan lebih mengglobal. Sudah siapkah Anda?

Transaksi Fashion Dominasi Penjualan Toko Online

Monday, July 14th, 2014

image-sl1

Sebagian besar pelaku transaksi e-commerce melalui toko online masih mendominasi transaksi bisnis fashion. Sebagian besar responden mengakui bahwa berbelanja produk fashion melalui e-commerce lebih mudah.

Hal ini terungkap dalam survei bisnis e-commerce yang dilakukan Idea atau Asosiasi E-commerce Indonesia. Dalam survei ini sekitar 78 persen responden mengakui berbelanja fashion melalui e-commerce. Angka ini di atas transaksi barang lainnya seperti ponsel yang mencapai 46 persen dan benda-benda elektronik lainnya yang mencapai 43 persen dari total responden.

Country Head Google Indonesia, Rudy Ramawy, mengatakan kebiasaan ini karena tidak ada perbedaan kelas antar masyarakat dalam membeli baju melalui transaksi online. Masyarakat kelas menengah bawah bisa saja membeli baju melalui toko online.

Tidak ada strata kelas dalam pembelian barang fashion melalui e-commerce, jadi mereka biasanya sungkan ketika membeli di Mall yang mewah, dan menjadi lebih luwes ketika membeli barang di toko online. Cara berbelanja melalui online juga mengubah kebiasaan masyarakat indonesia dalam berbelanja. Perkembangan internet mengubah cara pandang seseorang dalam membeli barang.

Selain itu, para responden mengatakan bahwa belanja melalui toko online dianggap lebih mudah. Sekitar 72 persen responden mengaku mempersingkat waktu ketika melakukan belanja online atau online shopping. Banyak alasan lainnya, seperti dapat dikirimkan ke rumah dan tidak harus berpergian ke berbagai daerah, ini yang membuat pertumbuhan bagi transaksi online.

Survei ini melibatkan 1.300 responden di Indonesia dengan 12 kota di indonesia seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, Makasar, Pontianak. Survei ini dilakukan dengan pertengahan 2013 sampai dengan januari 2014 dengan jarak usia berkisar dari 18 sampai 50 tahun.

 

  Smart Card – Sebuah Perkembangan Teknologi Terbaru yang Praktis dan Cerdas

Monday, July 14th, 2014

smartcard

Smart Card seperti yang kita tahu diperkenalkan dalam bentuk modern sejak tahun 1978. Saat ini Smart Card terlihat di berbagai macam perangkat yang kita gunakan setiap hari dari ponsel ke kartu kredit, kartu debit dan perangkat memori. Perkembangan teknologi terbaru ini memang sudah banyak kita gunakan pada penerapannya sehari-hari. Teknologi yang menyajikan kepraktisan. Bentuknya yang kecil dan tipis sehingga mudah dibawa kemana-mana dan fleksibel untuk di simpan, seperti di dompet ataupun saku.

Fungsi utama dari Smart Card dengan menggunakan teknologi Chip kompak adalah untuk memproses data dalam perangkat apa pun yang digunakan, banyak yang memiliki proporsi yang identik dengan kredit yang ada, dengan strip magnetik di bagian belakang. Perkembangan teknologi terbaru ini mengandalkan ribuan magnet mikroskopis berorientasi dengan cara tertentu untuk mewakili informasi pengguna, Smart Card secara elektronik dapat menyimpan informasi jauh lebih baik dengan menggunakan Microchip.

Umumnya kartu ini digunakan untuk alat pembayaran keuangan, kartu akses keamanan, dan mekanisme Otentikasi untuk peralatan komputer. Namun, siapa yang akan menyangkal di masa depan, kartu pintar akan benar-benar pintar menjadi alat akses one for all, dari alat komunikasi, uang, dompet, kunci pintu, akses masuk, dsb dalam satu bentuk kartu. Sistem operasi kartu ini menyediakan sebuah platform di mana aplikasi yang beragam dapat dijalankan pada waktu yang sama. Dan bisa ditempatkan di bawah dua kelompok yang luas  yaitu -Disk Drive dan Perangkat OS. Jika kita melihat jenis pertama dari sistem operasi yang dikenal sebagai Disk Drive, kita akan mengerti bahwa itu terdiri dari seorang manajer memori yang hadir dalam bentuk aktif dan dapat melaksanakan Loading On-Demand dari File atau aplikasi. Selain itu juga memungkinkan adanya distribusi File aktif.

CARA KERJA

Cara kerja dari alat ini cukup sederhana, kontak berbasis Smart Card adalah mereka yang perlu dipasang ke sesuatu dalam rangka bagi fungsi bekerja . Ada dua jenis kontak berbasis kartu ini pintar yang tersedia, salah satunya adalah kartu memori yang hanya akan memungkinkan memori akan dibaca dan ditulis di dalamnya. Jenis lainnya adalah kartu mikroprosesor yang memiliki kemampuan pengolahan serta memori. Ini adalah jenis yang terakhir dalam kontak berbasis Smart Card yang digunakan dalam perangkat yang kompleks seperti ponsel dan kartu kredit.

Starbucks, Keluarkan Metode Pembayaran Masa Depan

Monday, July 14th, 2014

gelas_starbucks_coffee

Metod pembayarn menggunakan uang cash, kartu kredit atau debit itu sudah biasa. Pembayaran di masa depan akan menggunakan cara yang lebih canggih. Perusahaan penyedia layanan minum kopi terbesar di dunia yakni Starbucks, berencana akan menggunakan sistem pembayaran yang berbeda dengan toko biasanya.

Starbucks akan menggunakan peralatan yang dinamakan “Square” yakni sebuah alat persegi yang ditempatkan di smartphone iPhone untuk menggesek kartu kredit sebagai pembayaran kopi dan snack di Starbucks. Alat ini sudah menggunakan teknologi GPS untuk mengidentifikasi lokasi Square terdekat.

starbucks-tb

 

Dengan sistem ini, Anda akan dapat “check in” di Starbucks sebelum Anda datang di lokasi. kemudian sistem akan mengidentifikasi wajah Anda dan mencocokkannya dengan data yang ada di dalam sistem, selanjutnya Anda akan bisa memesan apa pun yang Anda inginkan dan biaya akan dibebankan ke rekening Anda. Tidak diperlukan lagi uang cash, kartu kredit, atau yang lainnya. “Dengan cara ini diharapkan pelayanan di Starbucks akan lebih cepat, sederhana, dan lebih digital dari sebelumnya, “Demikian diungkapkan CEO Starbucks Howard Schultz.

 

Uang Elektronik Pengganti Uang Kertas Di Masa Depan

Monday, July 14th, 2014

bitcoin

Kamu mungkin sudah familiar dengan sistem pembayaran online ala Paypal. Sekarang kamu perlu tahu tentang Bitcoin, alat tukar digital yang sedang hip di internet dan diperkirakan akan makin berkembang pesat di masa depan. Berikut beberapa informasi yang perlu kamu ketahui mengenai Bitcoin:

1. Apa Bedanya Bitcoin Dengan Sistem Pembayaran Online Yang Lain?

Peredaran bitcoin (BTC) nggak diatur oleh server pusat atau bank sentral tertentu. Artinya, alat tukar ini bebas dari intervensi pemerintah atau politisi manapun di dunia, dan “penentu nasib”-nya di masa depan adalah para pengguna bitcoin itu sendiri.

“Uang” bitcoin akan diciptakan otomatis oleh algoritme khusus, dan akan didistribusikan tiap 10 menit dalam sistem “paket” (biasanya bernilai 25 BTC). Uang yang telah didapatkan seseorang hanya bisa dipakai orang itu sendiri, dan orang itu hanya bisa memakainya sekali.

2. Bagaimana Kamu Bisa Mendapatkan Bitcoin?

Ada tiga cara. Sebagian besar pengguna bitcoin mendapatkan “uang” dengan menyediakan jasa secara online. Jenis jasanya sendiri bisa bermacam-macam: bisa “nerdy” – seperti membuat kode atau program – sampai pekerjaan biasa semacam content writing atau translation. Jenis jasa yang sedang dibutuhkan bisa dilihat di berbagai forum online, seperti Reddit. Kamu juga bisa membelinya dengan uang rupiah biasa. Untuk situs yang akan melayani pertukaran rupiahmu dengan bitcoin, kamu bisa lihat situs Bitcoin Indonesia.

Cara terakhir adalah dengan “menambang” bitcoin. Intinya, “menambang” adalah berburu paket-paket bitcoin gratis dengan software khusus. Meskipun kedengarannya gampang, biayanya tinggi dan nggak ada jaminan bahwa kamu bakal beneran bisa dapet “hasil tambang”. Karena Bitcoin didistribusikan dalam paket bernilai besar dan hampir mustahil untuk mendapatkannya dengan menambang sendirian.

3. Apa Saja Yang Bisa Kamu Beli Dengan Bitcoin?

Mulai dari barang yang dijual di Bitcoin Store (kamera digital, jam tangan, sampai gitar) ke barang aneh-aneh yang dijual di situs-situs black market online macam Silk Road. Kamu juga bisa pakai bitcoin di dunia nyata. Di beberapa kota di Indonesia, misalnya, kamu bisa membayar biaya hotel, membeli baju di FO, atau makan di restoran dengan bitcoin. Untuk lengkapnya silahkan cek di Coinmap.

4. Tertarik Nyoba Bitcoin. Adakah Hal-Hal Yang Harus Diperhatikan Sebelum Mencoba Transaksi Menggunakan Bitcoin ini?

Kamu harus perhatikan bahwa nilai bitcoin masih bisa berubah drastis dari hari ke hari. Selain karena tidak diregulasi oleh pemerintah, pengguna bitcoin memang terbilang masih sedikit jika dibandingkan dengan alat tukar konvensional, sehingga penggunaan dengan nilai kecil saja akan mempengaruhi keseluruhan nilainya. Waktu belum seheboh sekarang, misalnya, 1 BTC cuma dihargai 13 Dolar Amerika. Hari ini, 1 BTC nilainya setara dengan 420 Dolar. Ini tentu masih bisa jatuh atau meroket dengan tiba-tiba.

Perhatikan juga bahwa bitcoin bisa jadi hanyalah tren sementara. Tidak ada yang tahu, bahkan orang-orang yang memprakarsai bitcoin sendiri, bagaimana masa depan mata uang digital ini.

Toton video ini untuk tahu lebih banyak mengenai Bitcoin http://www.youtube.com/watch?v=Hl3c-7WRZqE

Sumber: Hipwee.com

Menanti Booming-nya Layanan Mobile Payment

Monday, May 5th, 2014

Artikel 2

Tren e-commerce tahun 2014 diyakini akan terus meningkat sesuai karakteristik pengguna yang kian matang dan teredukasi. Berdasarkan indeks Custora High-Growth E-Commerce, di tahun 2013 hampir 40% online shopping terjadi melalui perangkat mobile. Menurut pemain di bisnis mobile payment, tren ini diprediksi akan terus meningkat seiring dengan maraknya smartphone dan tablet dengan harga yang relatif terjangkau dan koneksi internet yang terus diperbaiki.

Hingga saat ini pengguna ponsel sudah setara dengan jumlah penduduk yang ada. Dari 250 juta pengguna ponsel, sekitar 60 juta adalah pengguna smartphone. Hal ini sangat mendukung pertumbuhan e-commerce dan mobile payment. Dari segi demand, potensi e-commerce dan mobile payment di Indonesia pun dianggap menjanjikan. Dengan populasi 250 juta, median usia 28,5 tahun, tingkat ekonomi menengah yang tumbuh pesat, dan populasi urban 51% dari total penduduk. Adopsi teknologi digital umumnya dapat berlangsung cepat sehingga ini juga bukan menjadi hambatan yang berarti.

Sebagaimana kita ketahui bahwa salah satu kunci sukses bisnis e-commerce dan mobile payment terletak pada kemudahan layanan pembayaran yang diberikan, karena dengan layanan pembayaran yang mudah akan sangat membantu customer untuk bertransaksi sehingga berdampak pada peningkatan penjualan dari sang pemilik usaha. Untuk menggunakannya, langsung masuk ke menu aplikasi iPaymu Mobile Transaction, masukan username, password dan PIN Anda. Klik menu transaksi dan langsung hadapkan/sorotkan ponsel Anda ke barcode yang dipasang oleh merchant, lalu tekan ikon QRCode di ponsel Anda. Dalam sekejap transaksi pun selesai.

Mobile payment QRCode sebetulnya tidak asing bagi masyarakat Indonesia. Di ponsel BlackBerry ketika kita mau meng-invite pin teman, selain dengan cara manual biasanya menggunakan barcode yang ada di ponsel tersebut. Transaksi model ini diprediksi akan menjadi tren di era digital karena semua kalangan dapat memanfaatkan smartphone dengan berbagai fungsinya, termasuk melakukan pembelian dan melakukan pembayaran tanpa adanya penambahan perangkat lain, cukup mengunduh aplikasinya di Play Store Android.

Kehadiran e-money adalah sebuah tuntutan di era digital dan pertumbuhannya akan terus merangngsek seiring kebutuhan. Hal ini pun ditegaskan peneliti A.T. Kearney dalam laporan Global Retail E-Commerce Index. Ia mengatakan bahwa tahun 2014 akan menjadi pertumbuhan yang sangat besar bagi e-commerce secara global. Angka yang menakjubkan seperti total penjualan di China dalam satu hari mencapai USD 5,7 miliar setara dengan jumlah penjualan saat Cyber Monday di Amerika Serikat.

 

Prospek Nilai Transaksi Mobile Payment di Masa Depan

Monday, May 5th, 2014

MasterCard PowerPoint Title and Divider Slide Template

Mobile payment memungkinkan berbagai transaksi elektronik seperti transfer, pembayaran tagihan, serta pembelian barang digital maupun nondigital seperti musik, video, ringtone, dan lain-lain dilakukan melalui aplikasi di ponsel. Itulah sebabnya metode pembayaran seperti ini merupakan katalis berkembangnya industri mobile konten dan aplikasi lainnya, karena merupakan sarana utama untuk mendapatkan semua itu. Mobile payment merupakan masa depan berbagai transaksi dunia.

GRAFIK bisnis mobile payment dunia pun terus melesat naik per tahunnya. Meskipun sudah mulai diperkenalkan pada awal 2000, bisnis mobile payment baru berkembang pesat secara global tujuh tahun kemudian. Menurut lembaga riset telematika Sharing Vision, saat ini terdapat 43,1 juta pengguna mobile payment yang dilayani 150 pemain di seluruh dunia, dengan nilai total bisnis mencapai 68,7 miliar dolar.

Prediksi beberapa lembaga riset lainnya juga menunjukan grafik positif dari kenaikan total transaksi dan total pengguna mobile payment. Portio Inc memprediksi akan ada total transaksi 86,6 miliar dolar pada 2011. Generator Research memprediksi total Masa Depan Transaksi di Dunia kawasan Eropa, Timur Tengah dan Afrika akan naik 2,1 persen, sedangkan di kawasan Amerika Utara naik 1,1 persen pada akhir 2010.

Dalam dunia mobile payment setidaknya ada tiga model layanan yang dikenal, yaitu SMS premium/USSD, Mobile Web Payment (WAP), Contactless NFC (Near Field Communication). Masing-masing mempunyai kelemahan dan kelebihan. SMS premium dan USSD (Unstructured Supplementary Service Data) misalnya. Dalam model ini ponsel dijadikan mobile wallet dengan men-top-up sejumlah uang dan pengguna dapat melakukan pembayaran jumlah kecil (micropayment) di merchant tertentu dengan mengirimkan SMS atau menggunakan fasilitas USSD ke operator kemudian akan dikonfirmasi. Transaksi dengan jenis ini rentan gagal jika sinyal hilang, biaya yang cukup mahal untuk permintaan transaksi, dan cenderung lama dalam menunggu konfirmasi transaksi dari operator.

Sedangkan model Mobile Web Payment (WAP) lebih sering digunakan untuk membeli barang digital di situs e-commerce. Cara pembayaran model ini dibagi tiga, yaitu Direct Mobile Billing (pengguna hanya cukup memasukan PIN dan password sekali pakai untuk membayar dari pulsa), credit card (pengguna harus memasukan nomor kartu kredit), dan online wallet (pengguna mempunyai account tersendiri dan dapat mengelola belanja online mereka dengan top-up terlebih dahulu). Cara direct mobile billing populer di Asia, sedangkan cara online wallet marak di Amerika Utara dengan hadirnya PayPal, Amazon Payment, serta Google Checkout.

 

T-Cash dan Dompetku Bersiap Melenggang di Elevenia

Monday, May 5th, 2014

dompetku

Dua produk uang elektronik (e-money) milik operator besar tengah bersiap melenggang di portal Elevenia milik XL dan SK Planet. Dua produk e-money itu adalah T-Cash dari Telkomsel dan Dompetku milik Indosat. “Sekarang sedang negosiasi dengan kedua operator itu, kita memang ingin memudahkan semua pembeli dan penjual elevenia melalui sumber pembayaran yang variatif,” ungkap Presiden Direktur XL Axiata Hasnul Suhaimi kepada IndoTelko, kemarin.

Presiden Director & CEO Indosat Alexander Rusli mengakui tengah ada diskusi di lapangan terkait rencana Dompetku melenggang ke Elevenia. “Sepertinya bisa realisasi secepatnya. Ini tinggal negosiasi masalah teknis saja,” katanya. Dikatakan Alex, Indosat berkepentingan untuk memperluas ekosistem dari Dompetku dengan bisa diterima dimana saja. “Kami memiliki pengguna e-money dari Dompetku sekitar satu juta nomor, tetapi pengguna aktif minim sekali, baru  dikisaran 200 ribu nomor. Kita maunya pengguna aktif itu digenjot,” katanya.

Vice President Digital Service Delivery XL Yessie D. Yosetya mengaku senang jika T-Cash dan Dompetku akhirnya masuk ke elevenia. “Kami sebagai pemilik XL Tunai tak masalah. Di Elevenia itu e-money milik operator baru XL Tunai, kalau ada T-Cash dan Dompetku menjadikan ada pilihan bagi penjual-pembeli di elevenia,” katanya. Ditambahkannya, bagi XL nantinya masuknya dua pemain besar di Elevenia akan menjadikan pembanding untuk layanan yang diberikan selama ini ke pelanggan.

“Kalau misalnya nanti justru produk T-Cash yang banyak digunakan ketimbang Xl Tunai, kami menjadi terlecut. Kita ini kurangnya apa, itu gunanya kompetisi. Inilah salah satu alasan Elevenia itu dijadikan mandiri,” jelasnya. Sekadar diketahui, Elevenia sekarang telah memiliki  8 ribu merchany pasca sebulan beroperasi naik 14,2% dari 7 ribu merchant kala dikomersialkan awal Maret lalu.

Elevenia dimiliki oleh XL Planet. Perusahaan patungan  ini disiapkan  investasi awal sekitar US$ 36,6 juta untuk membangun portal ini sekitar 1,5 tahun lalu. Komposisi saham dari XL dan SK Planet adalah  50:50. Saat ini ada sekitar 700 ribu produk yang ditawarkan di Elevenia atau naik 40% dibandingkan awal Maret lalu yang sekitar 500 ribu produk. Di Elevenia, alat pembayaran dari perbankan yang banyak bermain seperti BCA, Mandiri, Visa, MasterCard, BNI, BRI, CIMB Niaga, JCB, dan Danamon. Sementara uang elektronik milik operator hanya ada XL Tunai yang saat ini baru memiliki sekitar 500 ribu pengguna.

Bandingkan dengan T-Cash yang mengklaim memiliki 15 juta pengguna terdaftar dan telah bekerjasama dengan 700 merchant menyediakan sekitar 40 ribu titik di berbagai penjuru Indonesia sebagai terminal transaksi T-Cash. T-Cash dalam pipeline-nya memang ingin menggandeng sejumlah e-commerce guna melebarkan pangsa pasar dimana targetnya hingga akhir tahun ini akan ada sekitar 100 toko online yang mengaplikasikan uang digital ini.

Sumber: Google

“E-Commerce” Ditertibkan, Belanja Online Kena Pajak

Monday, May 5th, 2014

Situs Belanja Online

Menteri Perdagangan, segera menerbitkan aturan jual-beli berbasis online alias e-commerce sehingga setiap transaksi online, nantinya akan dikenakan pajak. Saat ini e-commerce baru diatur dalam Undang-Undang Perdagangan. UU tersebut hanya memuat aturan bisnisnya, belum menyentuh hal-hal yang lebih detail.

Ke depannya pemerintah sudah menyiapkan berbagai Peraturan Pemerintah (PP) dan Peraturan Menteri (Permen). “Di dalam UU Perdagangan sudah diatur Peraturan Pemerintah dan Peraturan Menteri, targetnya segera diselesaikan,” kata Lutfi. Seperti diketahui, e-commerce memiliki potensi yang sangat besar. Transaksinya mencapai lebih dari Rp 100 triliun per tahun. Pertumbuhanya 300 persen lebih cepat dari jual-beli konvensional. Untuk itu kegiatannya perlu diatur secara ketat. Kepentingan konsumen harus dilindungi, barang yang dijual harus dijaga kualitasnya.

Pemerintah juga melihat potensi yang besar dari e-commerce ini bisa dijadikan pos penerimaan baru bagi pajak. Untuk diketahui, mayoritas transaksi e-commerce tidak tersentuh pajak. Bagaimana mekanisme pemungutan pajak dan berapa besar pajak yang bakal dikenakan untuk transaksi jual-beli online? Apakah aturan pengenaan pajak juga berlaku kepada penggunaan transaksi online retail yang menggunakan blog sebagai media bisnis? Menyangkut hal tersebut Mendag belum menjelaskan lebih lanjut.

Gunadi, Guru Besar Perpajakan FISIP Universitas Indonesia (FISIP UI), menilai penarikan pajak e-commerce sulit untuk dilakukan. Pasalnya, binsis online tersebut melekat pada sistem pembayaran yang melibatkan perbankan.

 

Sumber: http://www.nefosnews.com/

Apple Patenkan Teknologi “Mobile Payment”

Monday, May 5th, 2014

Artikel 7

Di masa depan, alat pembayaran akan dibuat semakin mudah. Uang dalam bentuk fisik akan makin ditinggalkan, digantikan dengan sistem pembayaran mobile. Untuk mengantisipasi makin berkembangnya tren tersebut, Apple baru-baru ini mematenkan teknologi terkait mobile payment yang implementasinya bisa lebih canggih dari yang kita bayangkan selama ini.

Dilasnir dari situs Apple Insider, paten yang didaftarkan Apple ini jauh melebihi teknologi mobile payment yang diperkenalkan sebelumnya, Passbook dan iBeacon. Kantor hak paten dan merek dagang AS mendeskripsikan paten Apple memiliki metode mengirimkan data pembayaran melalui beragam perantara udara tanpa memengaruhi data pengguna.

Berbeda dengan paten-paten Apple sebelumnya menyangkut cara pembayaran masa depan yang hanya fokus pada cara penggunaannya, paten Apple kali ini fokus pada infrastruktur backend. Menurut dokumen yang diserahkan Apple, teknologi ini tetap menggunakan modul Near Field Communications (NFC) atau teknologi sejenisnya. Protokol nirkabel lain juga bisa digunakan, seperti Bluetooth atau iBeacon yang dikembangkan Apple sendiri.

Metode yang digunakan teknologi yang dipatenkan Apple ini disebut masih membutuhkan sentuhan antar-gadget (misalnya iPhone) dengan modul pembayaran. Dua komunikasi wireless juga dibutuhkan. Pertama untuk mengirim sinyal dari iPhone ke modul pembayaran terdekat untuk melakukan pembayaran, dan kedua antarmuka wireless yang digunakan untuk mengomunikasikan data dari terminal point-of-sale ke backend proses pembayaran online.

Banyak paten mobile payment yang telah didaftarkan Apple, namun yang satu ini disebut perusahaan sebagai yang paling komplit untuk melakukan transaksi nyata. Seperti paten lainnya, belum jelas kapan teknologi tersebut diintegrasikan di perangkat-perangkat Apple.